Gitaris sangatlah penting dalam sebuah band.kenapa bisa begitu?karena instrumen ditar adalah instrumen yang paling mengiringi suatu vokal dalam musik,bahkan tanpa bass,drum ataupun keyboard suatu lagu akan tetap berjalan dengan adanya iringan dari gitar.
dan inilah beberapa tips menjadi gitaris dalam band yang akan di buat:
1.cermati dan dalami minat bermusik anda sudah cocok-kah bakatmu akan aliran band yang akan di buat? jika belum maka berundiglah dengan teman teman mu agar dapat menjadi suatu kesatuan untuk menciptakan keompakan dalam suatu band.
2.harus bisa membedakan mengocok/menggenjreng antara gitar akustik dengan gitar listrik,karena keduanya sangatlah beda,beda juga kegunaannya.karena saat anda ada di sebuah band anda akan merasakan nada yang dihasilkan oleh gitar listrik cenderung lebih collapse.
3.be;ajar untuk menggunakan pick guitar jika anda belum terbiasa.mengapa harus menggunakan pickguitar? karena untuk menghindari senar lain terpetik oleh jari jemari tangan kita yang cenderung besar.dengan menggunakan pick guitar juga suara yang dihasilkan oleh guitar listrik juga akan lebih keluar dibandingkan kuku kita.
4.belajar dengan orang yang memang sudah musisi. hal ini sangat lah berguna,karena kita akan dibimbing oleh orang yang memang musisi dan lebih bertalenta dari kita.jangan terburu buru karena bakat tidak akan didapatkan dengan cepat.
5.jangan cepat menyerah dengan keadaan yang sulit dipelajari. hal tersebut adalah masalah terbesar bagi semua pemula dan banyak yang menyerah hanya karena "ah gua mah emang ga bakat".tentu itu adalah hal yang salah,karena kembali lagi pada diri kita,kita ingin bisa atau tidak.
6.belajarlah untuk gitar yang mengikuti vokal. mengapa seperti itu? alunan gitar lah yang akan paling membuat kagok sang vokalis untuk mengikuti tempo gitar,namun sang vokalis juga harus sebaliknya mengikuti tempo yang di buat oleh sang gitaris.namun sang gitaris harus menjaga temmpo tetap pada jalurnya.
7.jangan mengikuti alunan bass. alunan bass harusnya mengikuti drummer dalam suatu tempo suatu musik, karena sang drummer akan tertutupi oleh sang bassis jika melakukan kesalahan dan mengikuti tempo drum akan lebih mudah daripada mengikuti tempo gitar.nah oleh sebab itu tidak seharusnya gitar mengikuti tempo bass maupun drum
8.waktunya anda menguji kekompakan dengan cara berlatih dan rajin ke studio band untuk selalu menjaga kekompakan suatu band.
Nah itulah beberapa tips dari Sovnd music semoga bermanfaat dan dapat menciptakan musisi yang berkualitas di Indonesia!
dan inilah beberapa tips menjadi gitaris dalam band yang akan di buat:
1.cermati dan dalami minat bermusik anda sudah cocok-kah bakatmu akan aliran band yang akan di buat? jika belum maka berundiglah dengan teman teman mu agar dapat menjadi suatu kesatuan untuk menciptakan keompakan dalam suatu band.
2.harus bisa membedakan mengocok/menggenjreng antara gitar akustik dengan gitar listrik,karena keduanya sangatlah beda,beda juga kegunaannya.karena saat anda ada di sebuah band anda akan merasakan nada yang dihasilkan oleh gitar listrik cenderung lebih collapse.
3.be;ajar untuk menggunakan pick guitar jika anda belum terbiasa.mengapa harus menggunakan pickguitar? karena untuk menghindari senar lain terpetik oleh jari jemari tangan kita yang cenderung besar.dengan menggunakan pick guitar juga suara yang dihasilkan oleh guitar listrik juga akan lebih keluar dibandingkan kuku kita.
4.belajar dengan orang yang memang sudah musisi. hal ini sangat lah berguna,karena kita akan dibimbing oleh orang yang memang musisi dan lebih bertalenta dari kita.jangan terburu buru karena bakat tidak akan didapatkan dengan cepat.
5.jangan cepat menyerah dengan keadaan yang sulit dipelajari. hal tersebut adalah masalah terbesar bagi semua pemula dan banyak yang menyerah hanya karena "ah gua mah emang ga bakat".tentu itu adalah hal yang salah,karena kembali lagi pada diri kita,kita ingin bisa atau tidak.
6.belajarlah untuk gitar yang mengikuti vokal. mengapa seperti itu? alunan gitar lah yang akan paling membuat kagok sang vokalis untuk mengikuti tempo gitar,namun sang vokalis juga harus sebaliknya mengikuti tempo yang di buat oleh sang gitaris.namun sang gitaris harus menjaga temmpo tetap pada jalurnya.
7.jangan mengikuti alunan bass. alunan bass harusnya mengikuti drummer dalam suatu tempo suatu musik, karena sang drummer akan tertutupi oleh sang bassis jika melakukan kesalahan dan mengikuti tempo drum akan lebih mudah daripada mengikuti tempo gitar.nah oleh sebab itu tidak seharusnya gitar mengikuti tempo bass maupun drum
8.waktunya anda menguji kekompakan dengan cara berlatih dan rajin ke studio band untuk selalu menjaga kekompakan suatu band.
Nah itulah beberapa tips dari Sovnd music semoga bermanfaat dan dapat menciptakan musisi yang berkualitas di Indonesia!
Tips Menjadi Gitaris Dalam Membuat Band
Seperti yang kita cermati sekarang dan beberapa pertanyaan mengenai Dangdut saat ini. sangat disayangkan yang menurut saya para penyanyi dangdut sekarang justru lebih menghilangkan culture akan aliran musik tersebut.bisa kalian perhatikan begitu banyak perbedaan dangdut yang dulu kita alami saat kecil(generasi abad 20) dengan sekarang, Musik Dangdut sekarang bukan lah sebuah cerita melainkan adalah sebuah bait yang berisi kalimat yang cukup tidak layak.mungkin beberpa orang malah mendukung dengan dangdut sekarang, ya kalian tahu pasti salah satu alasan pertengkaran rumah tangga akibat saweran di panggung Dangdut koplo.
Beberapa hal yang patut dipertanyakan.apakah Dangdut yang dulunya menjunjung tinggi suara dan bait yang indah sudah punah? apakah sekarang kurang nya pendidikan akan sastra untuk mebuat bait yang indah? apa yang membuat puisi yang negatif justru dibuatkan ke lagu Dangdut? apakah Dangdut sekarang yang membuat banyaknya anak di bawah umur menjadi tahu akan fikiran kotor akibat undangan pernikahan yang mengundang pedangdut koplo? beberapa pertanyaan tersebut layak ditanyakan karena budaya kita lah yang mebuat kita bangga menjadi rakyat indonesia.
Disini tentu bukan saya saja yang kecewa akan lunturnya salah satu budaya kita yaitu mendendangkan Dangdut, dan sekarang malah jadi ajang tontonan dewasa dan pemuas gairah. kita sebagai Rakyat Indonesia hanya bisa berharap akan kesadara yang lain bahwa sangat berharga nya budaya kita.
Beberapa hal yang patut dipertanyakan.apakah Dangdut yang dulunya menjunjung tinggi suara dan bait yang indah sudah punah? apakah sekarang kurang nya pendidikan akan sastra untuk mebuat bait yang indah? apa yang membuat puisi yang negatif justru dibuatkan ke lagu Dangdut? apakah Dangdut sekarang yang membuat banyaknya anak di bawah umur menjadi tahu akan fikiran kotor akibat undangan pernikahan yang mengundang pedangdut koplo? beberapa pertanyaan tersebut layak ditanyakan karena budaya kita lah yang mebuat kita bangga menjadi rakyat indonesia.
Disini tentu bukan saya saja yang kecewa akan lunturnya salah satu budaya kita yaitu mendendangkan Dangdut, dan sekarang malah jadi ajang tontonan dewasa dan pemuas gairah. kita sebagai Rakyat Indonesia hanya bisa berharap akan kesadara yang lain bahwa sangat berharga nya budaya kita.
Sudah Punah-kah Dangdut Yang Dulunya Membuat Kita Berdendang?
Siapa sih yang tidak tahu dengan game Playstation2 yang cukup booming di zamannya,yaitu Guitar Hero? ya tentu tidak mungkin kalian tidak tahu. sadarkah kalian bahwa lagu dari game tersebut adalah kumpulan lagu2 yang enak di dengar dan layak jadi playlist kita? oh so pasti paa pecinta musik dan maniak musik sudah membuat plasylist dari lagu2 Guitar Hero ini. bagaimana tidak,,tidak mungkin dari pihak pencipta game Guitar Hero ini memasukan lagu2 yang tidak berkualitas,so parti akan merugikan pihak mereka tersendiri. sisi lain, lagu lagu nya juga dari band band ternama di dunia loh, seperti Led Zeppelin, Gun n Roses, Lynrd Synknyrd, The Police dan masih banyak lagi.
Game Guitar Hero ini juga terdapat versi versinya loh,yaitu Guitar Heo I , II , III dan yang lain juga,ya tentu dari semua versi tersebut lagunya tidak ada yang hanya "eh apaan sih ni lagu",tapi ada juga yang mungking menurut kalian biasa saja atau kalian tidak suka,semua juga tergantung dari selra kalian masing2.namun saya yakin setidaknya walaupun kalian tidak suka tetapi lagu nya pasti masih berbau keren kan?
Berbeda dengan di Indonesia. Di Indonesia, kaset ps Guitar Hero ini di bajak dan di edit sehingga lagu nya menjadi lagu Indonesia, dan yang seharusnya Guitar Hero kentak dengan Rock n Roll malah jadi kalau kata orang sunda ya jadi melehoy.karena lagu2 nya diganti dengan lagu yang beraliran pop cengeng seprti.... ya kalian pasti tau lah ya.
Ya jadi itu menurut beberapa pemuda yang dulunya pemain Guitar Hero hingga sekarang menjadi Musisi terinspirasi dari lagu2 Guitar hero,Semoga kalian tidak hanya bermain Guitar Heronya saja ya.dan bisa belajar dari game tersebut bahwa lagu2 Rock n Roll memang tidak bisa punah
Game Guitar Hero ini juga terdapat versi versinya loh,yaitu Guitar Heo I , II , III dan yang lain juga,ya tentu dari semua versi tersebut lagunya tidak ada yang hanya "eh apaan sih ni lagu",tapi ada juga yang mungking menurut kalian biasa saja atau kalian tidak suka,semua juga tergantung dari selra kalian masing2.namun saya yakin setidaknya walaupun kalian tidak suka tetapi lagu nya pasti masih berbau keren kan?
Berbeda dengan di Indonesia. Di Indonesia, kaset ps Guitar Hero ini di bajak dan di edit sehingga lagu nya menjadi lagu Indonesia, dan yang seharusnya Guitar Hero kentak dengan Rock n Roll malah jadi kalau kata orang sunda ya jadi melehoy.karena lagu2 nya diganti dengan lagu yang beraliran pop cengeng seprti.... ya kalian pasti tau lah ya.
Ya jadi itu menurut beberapa pemuda yang dulunya pemain Guitar Hero hingga sekarang menjadi Musisi terinspirasi dari lagu2 Guitar hero,Semoga kalian tidak hanya bermain Guitar Heronya saja ya.dan bisa belajar dari game tersebut bahwa lagu2 Rock n Roll memang tidak bisa punah
Sadarkah kalian bahwa lagu Guitar Hero di PS2 Cukup Enak?
Bagi kalian para anak muda yang mengikuti musik musik indie Indonesia mungkin kalian tidak lagi asing dengan band yang berinfluence dari The S.I.G.I.T,band asal bandung ini cukup ditunggu oleeh kalangan muda di setiap daerah untuk manggung dikota kelahiran mereka.kenapa bisa seperti itu? bagaimana tidak,lagu dari sugmun itu sendiri memang terdengar sangat menakjubkan bagi saya(mungkin bagi kalian juga ya).ditambah lagi mereka yang suka manggung berdampingan dengan band lain seperti contohya Sigmun x KPR dan Sigmun x The S.I.G.I.T. pasti kalian kepo kan tentang biografi nya? berikut biografi dari sigmun
rock Indonesia yang dibentuk pada Desember 2011 di Kota Bandung, mereka terdiri dari Haikal Azizi (vokal/gitar), Nurachman Andika (gitar), Mirfak Prabowo (bass) dan Pratama Kusuma Putra (drums).
Ketika itu tahun 2004, Haikal Azizi baru saja menginjak Sekolah Menengah Atas. Jenjang kehidupan baru menanti. Ia diminta ayahnya untuk masuk ke Madrasah Aliyah Negeri Insan Cendekia yang berkonsep asrama muslim. Sebagai anak yang baik, Haikal menuruti permintaan tersebut. Toh sekolah itu memang dikenal bagus. Namun ada satu hal yang usil mengganggu pikirannya: ekspektasi bahwa murid-murid sekolah tersebut merupakan "kutu buku berdarah dingin".
Tetapi pada kenyataannya rasa khawatir tersebut langsung menghilang sejak pertama kali Haikal bermalam di kamar asrama. Ternyata teman satu kamarnya memiliki aura yang "anak band banget" dan hal ini membuat Haikal terdorong untuk minta diajarkan bermain gitar, dari kunci sederhana Green Day hingga kemudian bersama-sama membawakan lagu The All-American Rejects untuk acara sekolah.
Lalu ketika naik ke kelas sebelas, Haikal memiliki teman baru yang bisa membawa kemampuan bergitarnya ke tingkat lebih tinggi. Teknik gitar yang dipelajari pun lebih rumit, permainan Tom Morello dari Rage Against the Machine sering dijadikan acuan. Ditambah lagi Haikal juga sempat membeli MP3 di pinggir jalan yang dipenuhi lagu dari pemusik-pemusik blues macam Muddy Waters. Dari pembelian itulah ia mulai mempelajari skala yang membuatnya bisa menciptakan lagu sendiri.
Siapa yang menyangka bahwa madrasah aliyah bisa menjadi tempat berkenalan, bahkan mempelajari, musik rock? Haikal tanpa disengaja seakan menjadi antitesis legenda delta blues Robert Johnson yang konon melakukan kesepakatan dengan iblis di sebuah perempatan jalan.
Sebagai hasil dari ilmu musik yang terus ia gali bertahun-tahun, Haikal—bersama tiga temannya yang kemudian ia jumpai ketika berkuliah di Fakultas Seni Rupa dan Desain – Institut Teknologi Bandung dari 2007 hingga 2012.
Pada 15 November 2015 mereka merilis album perdana dengan identitas Sigmun. Bertajuk "Crimson Eyes", album yang dikeluarkan melalui label rekaman butik Orange Cliff Records tersebut menyuguhkan komposisi-komposisi panjang yang padat progresi dan relatif rumit. Jauh dari Sabbath-rock tanpa basa-basi yang termuat dalam demo mereka pada 2011 silam.
“Kenapa nama Sigmun, itu adalah nama yang kebetulan asik untuk dipakai dan teori Sigmund Freud-neurologis cum pencetus psikoanalisa, pernah mereka pelajari di teori awal-awal kuliah,” ujar Haikal, sang vokalis.
Teori dari Sigmund Freud ini rupanya menjadi inspirasi terbentuknya band rock asal Bandung ini, dalam menggeluti dunia seni. Mereka sama-sama menempuh pendidikan seni di FSRD ITB ini mengambil nama Sigmun sebagai identitas mereka.
Seorang pendiri aliran psikoanalisis dalam bidang ilmu psikologi, yang kental dengan teori tentang alam bawah sadar, yang mengendalikan sebagian besar perilaku Menurut Sigmund Freud, kehidupan jiwa memiliki tiga tingkatan kesadaran, yakni sadar (conscious), prasadar (preconscious), dan tak-sadar (unconscious).
Ini juga yang menjadi ketertarikan empat pemuda ini dan menjadi satu acuan mereka dalam bermusik. “Ya tidak sedalam anak psikolog sih, cuma tertarik pada konsep surealismenya. Konsep alam bawah sadarnya, menjangkau lewat musik”, ujarnya
Setelah rilis pada 15 November 2015 yang lalu, hingga kini album Crimson Eyes sudah memasuki cetakan ketiga. Hal ini cukup memberikan bagaimana gambaran dan respon publik terhadap scene rock di lokal Indonesia saat ini.
Tak hanya respon pasar yang baik dalam menyambut kehadiran Sigmun di belantika musik lokal, namun album ini juga menjadi satu di antara daftar 20 Album Indonesia terbaik versi Rolling Stone Indonesia.
Seperti banyak kisah sukses lainnya, ada faktor keberuntungan yang ikut campur dalam perjalanan karier Sigmun. Kepopuleran mereka mulai menyebar luas pada 2011, ketika mengisi bagian penutup The Raid arahan Gareth Evans lewat lagu berjudul sama dengan tajuk film laga fenomenal tersebut. Lucunya, tawaran pertama Gareth sebetulnya ditujukan kepada The S.I.G.I.T. namun mereka berhalangan karena fokus menggarap album baru. Alhasil, Rekti Yoewono selaku pentolan The S.I.G.I.T.mengopernya kepada Sigmun. Rekti kemudian turut serta menciptakan dan bernyanyi pada lagu "The Raid".
Dikatakan mengacu pada musik psychedelic, tetapi menurut mereka Sigmun mendapat influence dariBlack Sabbath, Led Zeppelin, hingga The White Stripes, dan kini timbul pula pengaruh dari King Crimson, Sleep, serta Swans namun mereka berusaha untuk tidak berubah untuk menjadi natural melalui karya-karya Sigmun.
Anggota Band:
- Haikal Azizi [Vocal & Guitar]
- Nurachman Andika [Guitar]
- Mirfak Prabowo [Bass]
- Pratama Kusuma Putra [Drums]
(Sumber http://www.lorongmusik.com/2017/03/biography-sigmun.html)
nah itu dia biografi dari sigmun,gimana?cukup tertarik dengan sigmun? Cepat dengarkan lagu mereka di Spotify kalian!
Sigmun,Psychedelic Rock Lokal Rasa Bukan Lokal!
Band australia ini menurut saya nih cukup membuat playlist saya makin berwarna.kenapa?ya jujur karena ekspresi awal dari mendengar lagu ini saya mulai kepo dengan sticky fingers,dan kebeneran juga saya pas awal mendengar lagu sticky fingers tuh yang judul nya "How To Fly".ya gimana saya tidak langsung suka dengan lagu nya.judulnya saja sudah membuat saya ingin terbang(yeee)
ya jadi langsung saja Sticky Fingers adalah band dari Australia,ya dipikiran pertama kalian pasti sudah tidak aneh.Autralia memang tidak pernah gagal dalam bermusik,salah satu contohnya seperti Tame Impala yang sudah cukup terkenal dengan lagu yang telah mengangkat nama band nya yaitu "Feels like we only go Backwards".namun berbeda dengan Sticky Fingers,mereka lebih memilih genre yang terbilang cukup sulit untuk dimainkan,yaitu SubPop.
ada beberapa recommend nih buat kalian yang kepo dengan lagu lagu nya,berikut judulnya:
-How To Fly
-Australian Street
-Clouds & Cream
-Caress your Soul
-Happy Endings
-Eddy Song
-Gold Snafu
Nah itu dia lagu lagu yang menurut saya akan cukup membuat playlist anda anti boring!
ya jadi langsung saja Sticky Fingers adalah band dari Australia,ya dipikiran pertama kalian pasti sudah tidak aneh.Autralia memang tidak pernah gagal dalam bermusik,salah satu contohnya seperti Tame Impala yang sudah cukup terkenal dengan lagu yang telah mengangkat nama band nya yaitu "Feels like we only go Backwards".namun berbeda dengan Sticky Fingers,mereka lebih memilih genre yang terbilang cukup sulit untuk dimainkan,yaitu SubPop.
ada beberapa recommend nih buat kalian yang kepo dengan lagu lagu nya,berikut judulnya:
-How To Fly
-Australian Street
-Clouds & Cream
-Caress your Soul
-Happy Endings
-Eddy Song
-Gold Snafu
Nah itu dia lagu lagu yang menurut saya akan cukup membuat playlist anda anti boring!
Sticky Fingers, Subpop Australia yang akan membuat pemuda Indonesia mencari tahu!
Psychedelic Folk:
Penggunaan musik pertama dari istilah psychedelic diduga oleh band New York yang berbasis musik folk "The Holy Modal Rounders" pada versi mereka Lead Belly's 'Hesitation Blues' pada tahun 1964. Musik Psychedelic menyebar dengan cepat di scene folk timur dan pantai barat pada pertengahan 1960-an. San Francisco menghasilkan band-band seperti Kaleidoscope, It's a Beautiful Day, Peanut Butter Conspiracy and H. P. Lovecraft. Dari New York kota Greenwich Village datang kelompok-kelompok seperti Jake and the Family Jewels and Cat Mother & the All Night Newsboys dan dari Florida adalah Pearls Before Swine. Banyak dari kelompok-kelompok psychedelic folk mengikuti "Byrds" band folk rock tahun 1965, dan sebagai akibatnya, lebih banyak diingat, termasuk Grateful Dead, Jefferson Airplane, Captain Beefheart, Country Joe and the Fish, The Great Society dan Quicksilver Messenger Service.
Dari pertengahan enam puluhan, sebagian sebagai akibat dari British Invasion, kecenderungan ini berjalan secara paralel di negara Amerika dan Inggris sebagai bagian dari rakyat yang saling terkait, folk rock dan scene rock. Blues, drugs, jazz dan pengaruh Timur telah menampilkan diri sejak tahun 1964 dalam karya Davy Graham dan Bert Jansch seniman Folk yang sangat signifikan. Termasuk Skotlandia pertunjukan dari Donovan, yang menggabungkan pengaruh dari seniman Amerika seperti Bob Dylan dengan referensi pada Flower Power, dan Incredible String Band, yang dari tahun 1967 memasukkan berbagai pengaruh ke dalam musik berbasis akustik, termasuk instrumen abad pertengahan dan timur
Dari pertengahan enam puluhan, sebagian sebagai akibat dari British Invasion, kecenderungan ini berjalan secara paralel di negara Amerika dan Inggris sebagai bagian dari rakyat yang saling terkait, folk rock dan scene rock. Blues, drugs, jazz dan pengaruh Timur telah menampilkan diri sejak tahun 1964 dalam karya Davy Graham dan Bert Jansch seniman Folk yang sangat signifikan. Termasuk Skotlandia pertunjukan dari Donovan, yang menggabungkan pengaruh dari seniman Amerika seperti Bob Dylan dengan referensi pada Flower Power, dan Incredible String Band, yang dari tahun 1967 memasukkan berbagai pengaruh ke dalam musik berbasis akustik, termasuk instrumen abad pertengahan dan timur
Psychedelic Rock:
The Beatles memperkenalkan banyak unsur-unsur utama dari suara psychedelic untuk penonton mainstream di pertengahan 1960-an, dengan "I Feel Fine" (1964) dengan menggunakan feedback gitar, pada akhir tahun 1965 album Rubber Soul memulai penggunaan sitar pada "Norwegian Wood", mereka mengerjakan "backmasking" pada 1966, single B-side "Rain" dan lagu lain yang muncul di album Revolver mereka akhir tahun itu. Namun, penggunaan pertama dari psychedelic rock istilah umumnya dikaitkan dengan Austin, Elevator 13th Floor dari Texas, yang pada awal tour akan menginspirasi scene di San Francisco. The Byrds cepat berkembang dengan murni folk rock pada tahun 1966 dengan single mereka "Eight Miles High", secara luas dianggap sebagai acuan untuk penggunaan narkoba.
Di Inggris bisa dibilang band paling berpengaruh dalam genre adalah The Yardbirds, dengan Jeff Beck sebagai gitaris mereka, semakin berpindah ke wilayah psychedelic, dengan tempo yang semakin cepat menambahkan improvisasi "rave up", Gregorian chant dan pengaruh musik dunia untuk lagu termasuk "Still I'm Sad" (1965) dan "Over Under Sideways Down" (1966). "Happenings Ten Years Time Ago" mereka adalah salah satu single rock pertama psychedelic. Dari 1966, scene underground di Inggris yang berbasis di London Utara, didukung pemain baru termasuk Pink Floyd, Traffic dan Soft Machine. Pada tahun yang sama melihat debut band blues rock Cream dan The Jimi Hendrix Experience, yang memperpanjang efek gitar yang bernuansa heavy menjadi fitur kunci dari psychedelia.
Psychedelic rock mencapai puncaknya pada tahun-tahun terakhir dekade. 1.967 melihat Beatles merilis pernyataan definitif psychedelic mereka di Sgt. Pepper`s Lonely Hearts Club Band, termasuk track kontroversial "Lucy in the Sky Whit Diamonds" dan Rolling Stones pada akhir tahun itu dengan 'Their Satanic Majesties Request'. Pink Floyd menghasilkan karya terbaik psychedelic mereka, The Piper at the Gates of Dawn. Di Amerika, The Summer of Love itu didahului oleh Human Be-In dan mencapai puncaknya di Monterey Pop Festival, yang terakhir membantu membuat bintang besar Amerika Jimi Hendrix dan The Who, dengan single "I Can See for Miles" menggali ke wilayah psychedelic. Termasuk Jefferson Airplane's Surrealistic Pillow and The Doors' Strange Days. Kecenderungan ini mencapai klimaks pada Woodstock festival (1969), dengan pertunjukan oleh sebagian besar artis psychedelic, termasuk Jimi Hendrix, Janis Joplin dan Santana.
Di Inggris bisa dibilang band paling berpengaruh dalam genre adalah The Yardbirds, dengan Jeff Beck sebagai gitaris mereka, semakin berpindah ke wilayah psychedelic, dengan tempo yang semakin cepat menambahkan improvisasi "rave up", Gregorian chant dan pengaruh musik dunia untuk lagu termasuk "Still I'm Sad" (1965) dan "Over Under Sideways Down" (1966). "Happenings Ten Years Time Ago" mereka adalah salah satu single rock pertama psychedelic. Dari 1966, scene underground di Inggris yang berbasis di London Utara, didukung pemain baru termasuk Pink Floyd, Traffic dan Soft Machine. Pada tahun yang sama melihat debut band blues rock Cream dan The Jimi Hendrix Experience, yang memperpanjang efek gitar yang bernuansa heavy menjadi fitur kunci dari psychedelia.
Psychedelic rock mencapai puncaknya pada tahun-tahun terakhir dekade. 1.967 melihat Beatles merilis pernyataan definitif psychedelic mereka di Sgt. Pepper`s Lonely Hearts Club Band, termasuk track kontroversial "Lucy in the Sky Whit Diamonds" dan Rolling Stones pada akhir tahun itu dengan 'Their Satanic Majesties Request'. Pink Floyd menghasilkan karya terbaik psychedelic mereka, The Piper at the Gates of Dawn. Di Amerika, The Summer of Love itu didahului oleh Human Be-In dan mencapai puncaknya di Monterey Pop Festival, yang terakhir membantu membuat bintang besar Amerika Jimi Hendrix dan The Who, dengan single "I Can See for Miles" menggali ke wilayah psychedelic. Termasuk Jefferson Airplane's Surrealistic Pillow and The Doors' Strange Days. Kecenderungan ini mencapai klimaks pada Woodstock festival (1969), dengan pertunjukan oleh sebagian besar artis psychedelic, termasuk Jimi Hendrix, Janis Joplin dan Santana.
Sejarah Musik Pshchedelic
Dari paruh kedua tahun 1950-an, penulis Beat Generation seperti William Burroughs, Jack Kerouac dan Allen Ginsberg menulis tentang obat-obatan (drugs), termasuk ganja dan Benzedrine, yang dapat mempopulerkan penggunaannya. Pada periode yang sama asam diethylamide lysergic, lebih dikenal sebagai LSD atau acid, yang pada saat ini adalah obat legal, mulai digunakan di AS dan Inggris sebagai pengobatan eksperimental dan diiklankan di media sebagai obat untuk penyakit mental. Dalam awal 1960-an penggunaan LSD dan halusinogen lainnya yang dianjurkan oleh para pendukung baru ekspansi LSD dan halusinogen seperti Timothy Leary, Alan Watts, Aldous Huxley dan Arthur Koestler, yang pada akhirnya mereka sangat mempengaruhi pemikiran generasi muda yang baru.
Gaya hidup psychedelic sudah dikembangkan di California, khususnya di San Francisco, pada pertengahan 1960-an, dengan pabrik LSD besar pertama bawah tanah yang didirikan oleh Owsley Stanley. Dari tahun 1964 Merry Pranksters, sebuah kelompok yang dikenal karena berada di sekitaran penulis novel Ken Kesey, disponsori Acid Test, sering mengadakan acara dengan penggunaan LSD (disediakan oleh Stanley), disertai dengan pertunjukan cahaya, proyeksi film, musik sumbang sebagai improvisasi yang dikenal sebagai simfoni psychedelic. The pranksters membantu mempopulerkan penggunaan LSD, melalui perjalanan mereka di seluruh Amerika menggunakan bus sekolah yang dihiasi dekorasi psychedelically, mendistribusikan obat dan pertemuan dengan tokoh-tokoh utama pergerakan, dan melalui publikasi tentang kegiatan mereka seperti Tom Wolf's The Electric Kool-Aid Acid Test (1968).
San Francisco juga memiliki musik yang muncul dari klub rakyat, warung kopi dan stasiun radio independen, yang melayani bagi populasi mahasiswa di Berkeley dan pemikir bebas yang telah condong ke kota. Sudah ada budaya penggunaan narkoba kalangan musisi jazz dan blues, dan dalam penggunaan awal 1960-an obat-obatan, termasuk ganja, mescaline, peyote, dan LSD mulai tumbuh di kalangan musisi folk dan rock. Segera musisi mulai merujuk (pada awalnya tidak langsung, dan kemudian secara eksplisit ) terhadap obat tersebut dan berusaha untuk menciptakan atau mencerminkan pengalaman penggunaan LSD dalam musik mereka, sama seperti tercermin dalam seni psychedelic, sastra psychedelic dan film
Gaya hidup psychedelic sudah dikembangkan di California, khususnya di San Francisco, pada pertengahan 1960-an, dengan pabrik LSD besar pertama bawah tanah yang didirikan oleh Owsley Stanley. Dari tahun 1964 Merry Pranksters, sebuah kelompok yang dikenal karena berada di sekitaran penulis novel Ken Kesey, disponsori Acid Test, sering mengadakan acara dengan penggunaan LSD (disediakan oleh Stanley), disertai dengan pertunjukan cahaya, proyeksi film, musik sumbang sebagai improvisasi yang dikenal sebagai simfoni psychedelic. The pranksters membantu mempopulerkan penggunaan LSD, melalui perjalanan mereka di seluruh Amerika menggunakan bus sekolah yang dihiasi dekorasi psychedelically, mendistribusikan obat dan pertemuan dengan tokoh-tokoh utama pergerakan, dan melalui publikasi tentang kegiatan mereka seperti Tom Wolf's The Electric Kool-Aid Acid Test (1968).
San Francisco juga memiliki musik yang muncul dari klub rakyat, warung kopi dan stasiun radio independen, yang melayani bagi populasi mahasiswa di Berkeley dan pemikir bebas yang telah condong ke kota. Sudah ada budaya penggunaan narkoba kalangan musisi jazz dan blues, dan dalam penggunaan awal 1960-an obat-obatan, termasuk ganja, mescaline, peyote, dan LSD mulai tumbuh di kalangan musisi folk dan rock. Segera musisi mulai merujuk (pada awalnya tidak langsung, dan kemudian secara eksplisit ) terhadap obat tersebut dan berusaha untuk menciptakan atau mencerminkan pengalaman penggunaan LSD dalam musik mereka, sama seperti tercermin dalam seni psychedelic, sastra psychedelic dan film